LAKSI Tegas Menolak Hoaks/Ujaran Kebencian Terhadap Budi Arie

KomenNews.com, Jakarta - Koordinator LAKSI Azmi Hidzaqi Dengan tegas menolak berbagai Hoax/Ujaran Kebencian, yang telah menuding Mantan Menteri Kominfo Budi Arie, yang dituding telah menerima aliran dana Judi Online (Judol)

Menurut keterangan Azmi kepada Redaksi KomenNews.com melalui saluran telepon pada hari Kamis 29 Mei 2025, tudingan terhadap Budi Arie tersebut merupakan rekayasa dari pihak yang memiliki kepentingan politik

" Kami mengajak, seluruh warga masyarakat, untuk tidak ikut menyebarkan fitnah dan Ujaran kebencian terhadap Budi Arie " ujarnya 

Dia juga mengajak semua pihak, untuk menghentikan Hoax dan provokasi, yang salah memecah-belah Persatuan bangsa

" Kami juga mendorong, agar semua tokoh politik dan tokoh intelektual, untuk tidak memberikan pernyataan pernyataan yang tendensius di Media, dan kami juga menghimbau para elite politik agar menjaga ucapan serta tindakan, yang dapat memecah belah persatuan bangsa, melalui Narasi Hoax, yang menyesatkan publik " Katanya

Disisi lain, Azmi juga mengatakan, bahwa mereka mengecam keras tindakan elite politik, yang masih berbicara provokatif dan menyebar fitnah terhadap Budi Arie terkait Judol.

" Kami mengecam segala bentuk penyeberangan Fitnah terhadap Budi Arie, terkait Judi Online, yang saat ini tengah dilakukan proses hukum, dan kami juga mengecam segala bentuk penyebaran fitnah dan politisasi isu Judol, untuk kepentingan pribadi dan kelompok " tegasnya

Dia juga menjelaskan, ada sanksi terhadap pelaku Ujaran kebencian tersebut.

" Sanksi bagi pelaku Ujaran kebencian, berdasarkan Pasal 28 ayat 2 UU ITE, dengan ancaman pidana penjara paling lama 6 tahun atau denda paling banyak 1 Milyar rupiah, begitu pula di KUHP telah diatur pada pasal 156, 157, 310 dan Pasal 311, dengan ancaman pidana paling lama 4 tahun " Jelasnya

Diakhir penjelasannya, Azmi selaku Koordinator LAKSI menyatakan bahwa Negara akan Hancur, karena adanya fitnah yang merajalela

" Fitnah bisa menciptakan jurang antar kelompok, mendorong posisi ekstrem, dan akhirnya dapat menggoyahkan fondasi bangsa dan Negara, kita harus hati hati " ungkapnya.

(Red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama