KomenNews.com, Banten - Hampir tiga tahun proyek strategis Nasional berupa Pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi III (Cileles-Panimbang) berjalan belum juga selesai, sementara warga disekitar Proyek mengeluh adanya dampak dari pembangunan proyek tersebut.
Menurut keterangan RD salah seorang pemilik kontrakan di kampung enam desa Gombong Kecamatan Panimbang, dirinya merasa dirugikan oleh pihak Pelaksana Proyek Tol tersebut.
" Sejak adanya proyek ini, kami tidak berani mengisi rumah kontrakan, lantaran goncangan yang diakibatkan pemancangan dan aktivitas alat berat, membuat beberapa dinding rumah sudah mulai retak dan rontok, jadi dalam hal ini, kami merasa dirugikan dan minta pertanggung jawaban pihak Perusahaan proyek tol ini " ujarnya.
Dia mengatakan, jika pihak Perusahaan yang mengurusi proyek ini lepas tanggung jawab, Mama dirinya yakin, akan banyak masyarakat yang siap menggeruduk Kantor Perusahaan KSO yang ada di jalan raya Panimbang
" Sudah beberapa kali kami menanyakan kepihak Perusahaan, tentang tanggung jawab mereka, namun jawabannya selalu nanti-nanti, sampai kini belum jelas juntrungannya " Kata RD dengan nada kesal.
Ditempat terpisah, mantan tim KSO Berinisial R, ketika ditemui mengatakan dirinya tidak tahu soal ganri rugi itu
" Kami tidak tahu soal ganti rugi itu, setahu saya saat ini pelaksana proyek yakni PT WSKT, PP, AK, MWT dan KSO, sedang tidak baik baik saja, dan kamipun beberapa tim sudah diberhentikan tanpa kepastian dan bahkan belum dibayar upahnya " kata R
Dia juga menegaskan tidak berani banyak bicara, dan mengarahkan masyarakat untuk datang ke kantor KSO saja
" Mohon maaf, kami tidak berani bicara, takut salah, silahkan saja datang ke kantor untuk mendapatkan penjelasan " ujarnya
(Tayo)
Posting Komentar