KomenNews.com,Pematangsiantar, Sabtu, 11 Oktober 2025 — Dalam rangka memperingati Tahun Yubelium Pengharapan 2025, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Pematangsiantar Santo Fransiskus dari Assisi mengadakan kegiatan Peziarah Pengharapan Tahun Yubelium bersama Mahasiswa-mahasiswi Katolik se-Kota Pematangsiantar, yang dirangkai dengan kegiatan Bakti Sosial di Yayasan Rehabilitasi Harapan Jaya.
Perjalanan dimulai dengan misa keberangkatan di Gereja Katolik Santo Yoseph, Jalan Kain Batik, yang dipimpin oleh pastor RD. Repanta Ginting sebagai tanda memohon berkat dan perlindungan Tuhan atas seluruh perjalanan iman yang akan ditempuh. Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Gereja Katolik Santo Laurensius Brindisi untuk perhentian doa dan refleksi bersama.
Perziarahan berlanjut ke makam para pastor Alverna, Sinaksak dan Goa Maria, di mana peserta diajak merenungkan karya pelayanan dan pengorbanan para imam serta memperdalam relasi pribadi dengan Allah melalui doa Rosario dan renungan iman.
Sebagai puncak kegiatan, para peserta berziarah ke Pintu Suci (Porta Sancta) di Gereja Katolik Katedral Medan - sebuah momen istimewa dalam rangka Tahun Yubelium yang menandai jalan menuju pembaruan iman dan penerimaan rahmat pengampunan. Setelah berdoa dan mengikuti Misa di Katedral, rombongan kembali ke Pematangsiantar dengan hati penuh syukur dan sukacita.
Sebelum memulai perjalanan rohani, peserta terlebih dahulu melaksanakan bakti sosial di Yayasan Rehabilitasi Harapan Jaya, sebagai wujud nyata dari kasih Kristiani dan solidaritas sosial kader-kader PMKRI Pematangsiantar dan mahasiswa Katolik terhadap sesama. Kegiatan ini diisi dengan aksi berbagi kasih, doa bersama, dan kegiatan interaksi penuh sukacita bersama anak-anak dan penghuni yayasan.
Pastor pembimbing, RD.Repanta Ginting, menjelaskan bahwa Tahun Yubelium 2025 yang mengusung tema “Peziarah Pengharapan” merupakan undangan bagi seluruh umat beriman untuk memperbaharui hidup dalam semangat iman, kasih, dan pengharapan.
“Yubelium adalah waktu rahmat. Kita diajak untuk menjadi peziarah yang berjalan bersama Kristus, meninggalkan dosa dan kegelapan, lalu membuka diri bagi kasih dan pengampunan Allah. Melalui kegiatan ini, para mahasiswa diajak untuk menumbuhkan iman yang hidup dan menjadi pembawa harapan di tengah dunia, menjadi mahasiswa yang 100% Katolik 100% Indonesia,” ujar Pastor Repanta.
Koordinator tim kerja Peziarah Pengharapan Yubelium PMKRI, Clarensia Mende Simalango, mengucapkan rasa syukur atas kelancaran dan makna mendalam dari seluruh kegiatan.
“Kegiatan ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi perjalanan batin untuk memperdalam relasi kita dengan Tuhan. Kami bersyukur karena seluruh rangkaian berlangsung dengan penuh kebersamaan dan semangat rohani. Semoga pengalaman ini mempertegas panggilan kami sebagai mahasiswa Katolik yang beriman dan berjiwa sosial,” tutur Clarensia.
Clarensi dalam laporannya menyampaikan kegiatan ini diikuti oleh puluhan mahasiswa-mahasiswi Katolik Se-Kota Pematangsiantar dari berbagai kampus seperti Universitas HKBP Nommen Pematangsiantar, STIE Sultan Agung, Universitas Efarina, Universitas Simalungun dan Politeknik Bisnis Indonesia.
"Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh peserta dari berbagai kampus yang sudah bersedia mengikuti kegiatan ini dan kepada seluruh pihak-pihak yang sudah membantu menyukseskan kegiatan ini baik secara materi maupun moril" Ucap claren.
Menutup kegiatan, Maruli Tua Sihombing Ketua Presidium PMKRI Cabang Pematangsiantar, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan panitia yang telah berperan aktif dalam kegiatan ini.
“Peziarah Pengharapan ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan semangat religius dan sosial PMKRI. Kami ingin agar kader-kader PMKRI tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki iman yang hidup dan kepedulian terhadap sesama. Semoga semangat Yubelium ini menggerakkan kita untuk terus menjadi terang dan garam bagi dunia,” ungkap Maruli.
Kegiatan Peziarah Pengharapan Yubelium 2025 menjadi tanda nyata kehadiran mahasiswa Katolik yang aktif, beriman, dan peduli. Melalui perjalanan rohani dan aksi sosial ini, PMKRI Cabang Pematangsiantar menegaskan jati dirinya sebagai perhimpunan kader Katolik yang berlandaskan iman, ilmu, dan karya bagi Gereja serta Tanah Air seperti semboyan PMKRI Pro Ecclesia et Patria.
(Red)
Posting Komentar