Longsor Banjar Negara 12 Orang Meninggal Dunia, 18 Dalam Pencarian


Komennews.com, Banjarnegara - Korban meninggal dunia akibat bencana longsor di Dusun Situkung, Desa Pandan Arum, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawah Tengah (Jateng) bertambah.

Banad Nasional Penanghulangan Bencana (BNPB) mencatat, korban akibat peristiwa tersebut berjumlah 30 orang. 12 orang diantaranya ditemukan meninggal dunia dalam proses pencarian.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengaku, pihaknya masih terus mendata jumlah korban dalam peristiwa tersebut.

Menjelang berakhirnya operasi SAR di hari ke-7 pencarian pada Jumat kemarin, dua jenazah ditemukan dalam rentang waktu sekitar pukul 16.30 WIB dan 17.00 WIB.

"Penemuan ini menambah jumlah korban meninggal dunia menjadi 12 orang, termasuk dua korban yang ditemukan dalam bentuk potongan tubuh," kata Abdul Muhari, Sabtu (22/11/2025).

Sementara itu, 18 warga lainnya masih dinyatakan hilang. Jumlah ini ditetapkan setelah dua temuan sebelumnya yang berupa potongan tubuh (body part) harus melalui proses identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).

Selagi operasi pencarian terus berlangsung, harapan baru mulai disiapkan disisi lain. BNPB bersama pemerintah daerah serta berbagai instansi terkait tengah menyiapkan pembangunan hunian sementara (huntara). Sebanyak 50 unit akan mulai didirikan.

"Jumlahnya sewaktu-waktu dapat bertambah sesuai kebutuhan para penyintas," katanya.

Dia menyebut, pekerjaan awal dimulai hari ini, Sabtu (22/11/2025), melalui penyediaan material dan pembukaan lahan. Proses konstruksi secara resmi  baru akan dimulai, Senin (24/11/2025).

Muhari mengatakan, pemerintah daerah setempat juga telah melakukan pendataan warga terdampak dan mereka yang tinggal di zona rawan. Mereka itulah yang nantinya diprioritaskan untuk menempati huntara.

Setelah seluruh huntara selesai dan digunakan, BNPB berencana melanjutkan pembangunan hunian tetap di lokasi yang tidak jauh dari kawasan tersebut.

"Kelak, ketika hunian tetap telah berdiri dan warga mulai menempatinya, bangunan huntara akan dialihfungsikan sebagai dapur bersama ruang yang diharapkan menjadi titik kumpul baru, tempat pemulihan dan kebersamaan tumbuh kembali," jelasnya. (Sam)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama