KomenNews.com, Jakarta- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, menyebut Banjir yang melanda ibukota sejak hari Minggu 6 Juli 2025, merupakan banjir terparah dalam empat ban terakhir.
Menurutnya, Banjir kali ini disebabkan oleh Kombinasi tiga faktor sekaligus, yakni hujan lokal, hujan kiriman dari hulu dan Pasang air laut.
Hal ini disampaikan oleh Pramono Anung, saat meninjau Pengerukan kali Irigasi Tengah didaerah Cakung, pada hari Senin 7 Juli 2025.
" Ini adalah banjir yang terjadi secara bersamaan, ada banjir kiriman, curah hujan yang tinggi di Jakarta, serta Pasang air laut atau rob " ujar Pramono
Untuk menangani hal tersebut, Pramono Anung mengatakan, Pemprop DKI Jakarta, telah mengaktifkan lebih dari 600 pompa yang dimiliki.
" Setelah air laut turun sekitar pukul 22.30 Wib, baru kami dapat mengaktifkan semua pompa yang ada, sekitar 600 pompa " kata Pramono.
Disisi lain, Gubernur Jakarta ini, juga mengapresiasi kerja keras dari Jajaran Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, yang telah bekerja sepanjang malam hingga pagi, guna menangani banjir.
" Kerjanya luar biasa, melampaui ekspektasi, seperti yang disampaikan oleh Ibu Ika Kadis Sumber Daya Air DKI Jakarta, dan ini sungguh diluar jalan " ungkap Pramono
Sementara itu menurut Gubernur, BPBD DKI Jakarta, mencatat bahwa Senin tanggal 7 Juli 2025, hingga pukul 08.00 wib, ada sekitar 100 RT dan tiga ruas jalan terendam banjir.
" Berdasarkan data BPBD, Banjir ini melanda sejumlah wilayah di lima kota Jakarta, dengan ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 150 cm, dan yang paling terdampak adalah wilayah Jakarta Timur " pungkasnya.
(Redaksi)
Posting Komentar