Bengkalis, KomenNews.com — Komitmen terhadap kesejahteraan buruh sawit Indonesia kembali ditunjukkan PT Mahkota Group Tbk. Direktur Utama Mahkota Group, Usli Sarsi, hadir langsung mendukung kegiatan pelatihan pengorganisasian dan jaminan sosial bagi buruh sawit yang diselenggarakan oleh Federasi Transportasi, Industri dan Angkutan (FTIA) di Hotel Grand Zuri, Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Kegiatan ini merupakan inisiatif dari DPP-FTIA, organisasi buruh yang berafiliasi dengan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) dan International Transport Workers' Federation (ITF) yang bermarkas di London, Inggris. Penyelenggaraan pelatihan juga melibatkan Pengurus Komisariat FTIA PT Intan Sejati Andalan (PK-FTIA PT ISA) yang dipimpin oleh Salamat Sitorus.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah tokoh penting dari pemerintah dan dunia usaha. Kementerian Ketenagakerjaan RI diwakili oleh Ditjen PHI & JAMSOS, Rudi Kuncoro. Sementara itu, BPJS Ketenagakerjaan Kantor Pusat mengutus Deputi Direktur Komunikasi, Alfino Suheri. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis Salman Alfarizi, serta Manager PT Intan Sejati Andalan Darwin juga hadir langsung memberikan dukungan. Perwakilan GAPKI Pusat yang semula dijadwalkan hadir berhalangan karena agenda lain bersama Sekda Sumatera Selatan.
Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas pengurus serikat buruh di sektor transportasi dan industri sawit, khususnya dalam hal pengorganisasian serta pemahaman terhadap hak-hak ketenagakerjaan dan jaminan sosial. Para peserta dilatih agar mampu menjalankan fungsi advokasi dan pendampingan terhadap anggota, khususnya saat menghadapi perselisihan hubungan industrial.
Dalam sesi sambutan dan pemaparan materinya, Usli Sarsi menyampaikan pentingnya membangun industri sawit yang tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan. Ia menyoroti perlunya transformasi menuju kebun sawit berkelanjutan sebagai bentuk respons terhadap isu-isu lingkungan yang kerap menyeret industri ini.
Usli menyebut beberapa langkah nyata yang telah dilakukan Mahkota Group dalam mewujudkan komitmen keberlanjutan, antara lain:
Pembangunan Biogas Plant untuk memanfaatkan gas metana dari limbah cair sebagai energi bersih.
Pendirian FOF Plant (Fortified Organic Fertilizer) untuk mengolah limbah padat menjadi pupuk organik berkualitas.
Operasionalisasi Bunch Press Plant yang mengolah tandan kosong (EFB) menjadi bahan bakar biomassa dan pupuk.
Pengelolaan limbah cair melalui Waste-water Treatment Plant agar bisa digunakan kembali dalam proses produksi.
"Langkah-langkah ini membuktikan bahwa industri sawit bisa berjalan seiring dengan upaya pelestarian lingkungan. Bahkan, dengan pendekatan yang tepat, sektor ini dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia," ujar Usli.
Melalui pelatihan ini, FTIA dan Mahkota Group berharap dapat mendorong terciptanya hubungan industrial yang lebih adil dan berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas hidup para buruh sawit di Indonesia. (Pemred)
Posting Komentar