Kepala SMAN 4 Depok, Tidak Bersedia Ditemui Wartawan Untuk Konfirmasi, terkait Lahan Parkiran Siswa Di SMAN 4 Depok Yang Berbayar.

KomenNews.com, Depok - Sungguh Ironis, berbagai Kasus muncul di SMAN 4 Depok dibawah Kepemimpinan Kepala Sekolah Mamad Mahpudin M.Pd, mulai dari Penjualan Pakaian seragam sekolah, Dugaan penggunaan Dana BOS yang tidak Tepat Peruntukannya, Dugaan Jual Beli Kursi untuk Siswa baru ditahun 2023-2024 hingga Lahan Parkiran Siswa yang berbayar.

Rentetan permasalahan yang muncul di SMAN 4 Depok ini, tampaknya kurang mendapat perhatian khusus dari pihak terkait, mulai dari KCD Wilayah II, Hingga Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat, hal ini dibuktikan dengan Masih berlangsungnya penjualan Seragam Sekolah hingga tahun ajaran 2024-2025, dengan nominal 1,7 Juta rupiah persiswa, adanya dugaan penjual kursi PPDB 2023 lewat pintu belakang yang sempat gaduh, Penerimaan dan Penggunaan Dana BOS yang tidak terbuka kepada publik, dan Parkiran siswa yang membawa sepeda motor kesekolah, dikenakan biaya 2 ribu rupiah/ kendaraan.

Menyoroti berbagai masalah di SMAN 4 Depok ini, Tim Investigasi dari Media KomenNews.com, hari ini untuk yang kedua kalinya menyambangi SMAN 4 Depok, guna melakukan konfirmasi pemberitaan kepada Kepala Sekolah Mamad Mahpudin M.Pd, pada hari Jumat 15 Agustus 2025 pukul 10.30 Wib.

Namun Kedatangan Tim Investigasi ini, lagi lagi tidak membuahkan hasil, karena Mamad Mahpudin tidak dapat ditemui dengan alasan sedang tidur.

" Bapak Kepsek sedang tidur, kami tidak berani membangunkan " ujar salah seorang TU laki laki disekolah tersebut.

Suatu hal yang aneh dan tidak etis, jika seorang Kepala sekolah yang notabenenya sebagai head master, tidur diruang kerja, sementara Pembelajaran disekolah masing berlangsung.

Dikarenakan Kepala SMAN 4 Depok yang katanya masih tidur diruang kerjanya, Tim Investigasi, menunggu hingga berakhirnya sholat Jumat.

Usai Sholat Jumat, Tim investigasi kembali mendatangi Ruang Kepsek didampingi oleh Waka Humas SMAN 4 yang bernama Santo.

Namun setelah beberapa menit kemudian, Santo keluar dari ruang Kepala Sekolah dan mengatakan, bahwa kepala Sekolah tidak berkenan untuk ditemui oleh Media.

Ketika Ditanyakan dengan Santo mengenai lahar Parkir yang berada disamping Gedung SMAN 4 Depok, Dia menjawab kalau lahan Parkir tersebut adalah milik sekolah, tapi dikelola oleh Yayasan

" Setahu saya parkiran itu punya SMAN 4 Depok, tapi yang ngurusnya orang lain, entah yayasan, entah apa, saya juga nggak jelas, karena setahu saya memang parkiran itu digunakan untuk anak anak kita " katanya

Santopun mengakui, memang siswa yang parkir disana membayar Parkir

" Terus terang saya nggak tahu kalau masalah keuangannya, atau kepastian lahan parkir itu punya siapa, yang tahu itu Sapras Pak Mawardi. " ujarnya

Sementara itu, Petugas Jaga Parkiran Kendaraan Siswa SMAN 4 Depok bernama Nurbani mengatakan, memang siswa yang parkir bayar Rp. 2000

" Tapi terkadang ada juga anak yang tidak bayar karena tidak ada uang " ujarnya

Diceritakannya, Pengambilan uang Parkir itu dilaksanakan pagi hari, ketika siswa akan memarkirkan sepeda motornya.

" Kalau pagi petugasnya ada tiga orang , mulai pukul 06.30 wib, karena kan siswanya banyak pak " jelasnya

Ketika ditanyakan bagaimana dia bisa bekerja di Parkiran tersebut, Nurbani mengatakan, dia dibantu saudaranya.

" Waktu pertama mau masuk, saya kan diminta KTP sama Surat Keterangan Kelakuan baik dari Kepolisian, kata saudara saya itu, yang minta Kepala Sekolah " ungkapnya.

Diapun mengatakan, bahwa satu hari, dirinya dibayar 100 ribu, sementara makan dan minum didapat dari Kantin sekolah SMAN 4 Depok.

" Saya dibayar harian 100 ribu, kalau saya tidak datang ya tidak dibayar, kalau makan,minum dan kopi dikasih dari kantin sekolah " jelasnya

Menurut sumber yang enggan disebutkan namanya, Lahan Parkiran tersebut dulunya milik orang dan kemudian di beli oleh Mamad Mahpudin Kepala SMAN 4 Depok, dan dijadikan lahan Parkir siswa.

Muncul pertanyaan, Jika lahan parkir tersebut benar dibeli oleh Mamad Selaku Kepala SMAN 4 Depok, maka uang apa yang digunakannya ? Kalau menggunakan dana BOS, dari Pos mana yang digunakan, dan jika benar menggunakan Dana BOS, mengapa siswa membayar 2000 rupiah untuk Parkiran ? Yang Seharusnya Gratis.

Selanjutnya, jika Lahan Parkiran tersebut ternyata milik orang lain, tentu ada kerjasama dengan pihak Sekolah, karena digunakan sebagai lokasi Parkiran Siswa, dan tentu ada MoU dan pembagian keuntungan, jika benar begitu, yang kini jadi pertanyaan publik, masuk kemana uang hasil Parkiran tersebut ?

Satu Keanehan lagi terjadi, dimana Pintu masuk Ruang Kepala Sekolah SMAN 4 Depok, yang terlihat dikunci menggunakan Gembok, sementara Kepala Sekolahnya berada didalam.

Selidik punya selidik, ternyata Kepala Sekolah Masuk dari ruangan Tata usaha, dan muncul dugaan, dikuncinya ruang Kepala Sekolah dari luar, diduga, untuk mengelabui Para Wartawan atau LSM yang akan bertamu kesekolah tersebut.

Dikarenakan Kepala SMAN 4 Depok tidak berkenan ditemui, maka guna menelusuri hal tersebut, Tim Investigasi akan melanjutkan penelusuran ke Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat, Inspektorat Jawa Barat dan Kejaksaan Tinggi serta Tipikor Polda Jawa Barat, sehingga dugaan dugaan tersebut dapat menjadi terang benderang.

(Tim)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama